Jumat, 23 Maret 2012

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI SARANA UNTUK MENCIPTAKAN BUDAYA SEHAT DAN AMAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Pendidikan karakter saat ini menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter juga diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan pembangunan peradaban bangsa Indonesia Emas 2025.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter berperan besar dalam menunjang kesuksesan seseorang dalam meniti karir/pekerjaannya ketika waktunya tiba. Hal ini tidak bisa kita anggap sepeleh karena seorang pelajar yang memiliki karakter yang baik tersebut juga akan mencerminkan bagaimana dia dididik di bangku pendidikan khususnya di tingkat menengah pertama.
Agar dapat menciptakan budaya sehat serta aman di lingkungan sekolah, selain dengan cara mengikuti pelajaran di kelas, perlu juga dilakukan kegiatan ekstra kurikuler agar seorang siswa dapat lebih mengerti mengenai manfaat daripada proses belajar yang diterimanya di kelas setiap hari. Baik dengan cara mengikuti pelatihan di dalam sekolahnya sendiri maupun di luar sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan dilakukan kerja bakti bersama setiap sebulan sekali, juga diteruskan dengan adanya penyuluhan dari pihak-pihak terkait mengenai pola hidup bersih dan sehat. Karena dengan adanya manfaat dan pengertian yang lebih dalam, maka manfaat dari pendidikan karakter dapat langsung dirasakan baik dari siswa sendiri maupun pihak sekolah dan guru.
Dengan maraknya kasus-kasus kejahatan akibat kurangnya pemahaman mengenai norma-norma hukum baik di dalam keluarga, masyarakat dan sekolah sehingga mengakibatkan maraknya kejahatan dimana-mana saat ini. Hal ini tidak terlepas daripada kurangnya pendidikan berkarakter sehingga kadang waktu seseorang yang terlalu banyak luang dimanfaatkan untuk hal-hal yang berdampak negatif. Maka pihak sekolahpun sebagai rumah kedua bagi siswa, perlu menanamkan dan mengajarkan serta menunjukan manfaat dari pendidikan karakter bagi siswa. Dengan cara melakukan kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat rehabilitasi bagi anak-anak usia dini yang terkena kasus kriminal sebagai salah satu cara agar mata sisswa lebih terbuka serta juga mengundang psikolog maupun aparat keamanan untuk melakukan penyuluhan dari dampak kurang atau tidak adanya pendidikan karakter di sekolah.
Jika hal-hal semacam ini dapat terwujud maka tidak hanya siswa saja yang akan mendapatkan manfaat saja namun juga sekolah tempat sang siswa belajar juga mempunyai nilai jual bagi orang tua-orang tua yang ingin memasukan anak-anak mereka ke sekolah tersebut.