PENDIDIKAN
KARAKTER SEBAGAI SARANA UNTUK MENCIPTAKAN BUDAYA SEHAT DAN AMAN DI
LINGKUNGAN SEKOLAH
Pendidikan
karakter saat ini menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian
dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter juga
diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan pembangunan
peradaban bangsa Indonesia Emas 2025.
Berdasarkan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di
setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus
diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal
tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga
mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi
dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University
Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan
seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan
teknis (hard
skill)
saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft
skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20
persen oleh hard
skill
dan sisanya 80 persen oleh soft
skill.
Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih
banyak didukung kemampuan soft
skill
daripada hard
skill.
Dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter berperan besar
dalam menunjang kesuksesan seseorang dalam meniti karir/pekerjaannya
ketika waktunya tiba. Hal ini tidak bisa kita anggap sepeleh karena
seorang pelajar yang memiliki karakter yang baik tersebut juga akan
mencerminkan bagaimana dia dididik di bangku pendidikan khususnya di
tingkat menengah pertama.
Agar
dapat menciptakan budaya sehat serta aman di lingkungan sekolah,
selain dengan cara mengikuti pelajaran di kelas, perlu juga dilakukan
kegiatan ekstra kurikuler agar seorang siswa dapat lebih mengerti
mengenai manfaat daripada proses belajar yang diterimanya di kelas
setiap hari. Baik dengan cara mengikuti pelatihan di dalam sekolahnya
sendiri maupun di luar sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan
dilakukan kerja bakti bersama setiap sebulan sekali, juga diteruskan
dengan adanya penyuluhan dari pihak-pihak terkait mengenai pola hidup
bersih dan sehat. Karena dengan adanya manfaat dan pengertian yang
lebih dalam, maka manfaat dari pendidikan karakter dapat langsung
dirasakan baik dari siswa sendiri maupun pihak sekolah dan guru.
Dengan
maraknya kasus-kasus kejahatan akibat kurangnya pemahaman mengenai
norma-norma hukum baik di dalam keluarga, masyarakat dan sekolah
sehingga mengakibatkan maraknya kejahatan dimana-mana saat ini. Hal
ini tidak terlepas daripada kurangnya pendidikan berkarakter sehingga
kadang waktu seseorang yang terlalu banyak luang dimanfaatkan untuk
hal-hal yang berdampak negatif. Maka pihak sekolahpun sebagai rumah
kedua bagi siswa, perlu menanamkan dan mengajarkan serta menunjukan
manfaat dari pendidikan karakter bagi siswa. Dengan cara melakukan
kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat rehabilitasi bagi anak-anak usia
dini yang terkena kasus kriminal sebagai salah satu cara agar mata
sisswa lebih terbuka serta juga mengundang psikolog maupun aparat
keamanan untuk melakukan penyuluhan dari dampak kurang atau tidak
adanya pendidikan karakter di sekolah.
Jika
hal-hal semacam ini dapat terwujud maka tidak hanya siswa saja yang
akan mendapatkan manfaat saja namun juga sekolah tempat sang siswa
belajar juga mempunyai nilai jual bagi orang tua-orang tua yang ingin
memasukan anak-anak mereka ke sekolah tersebut.